Cerita Tentang Naik Bianglala

Aku sempat berpikir bahwa mungkin aku memang tidak ditakdirkan untuk hidup bahagia. Setiap hari, selalu saja ada masalah yang menghampiri. Tapi aku juga selalu dipertemukan dengan orang-orang baik dan hal-hal baik. Di samping…duka lara yang juga singgah di setiap waktu dalam hidupku.

Orang-orang baik itu mengatakan bahwa, tidak hanya kamu yang punya masalah di dunia ini. Semua orang mendapatkan masalah. Hanya rupanya saja yang berbeda. Kamu tidak perlu mengeluh.

Lalu, hal-hal baik mengajarkanku tentang bagaimana cara untuk bersyukur. Hidup memang bagaikan naik bianglala. Kadang kita berada di atas dan bisa melihat betapa indahnya awan biru dan burung-burung yang bisa terbang bebas. Ada kalanya kita berada di bawah, ketika kita hanya bisa iri melihat orang-orang yang berada di atas dengan pemandangan yang indah.

Mungkin ada satu hal yang terlupa, bahwasannya kita semua sedang naik bianglala. Kita sama-sama terjebak dalam ruang kecil bersama beberapa orang atau bahkan hanya sendirian di dalamnya. Meskipun kita sedang berada di atas. Nyatanya, kita tetap teperangkap. Kita tidak berada di tempat yang lebih tinggi dari seekor burung yang bisa terbang bebas.

Di dalam ruang kecil yang bercelah itu. Ada begitu banyak rasa yang akan datang. Sebagian orang mungkin merasa nyaman, entah karena ketinggiannya atau karena kesendiriannya. Sebagian lainnya mungkin merasa takut melihat betapa jauhnya ia dari bumi dan betapa tidak menyenangkannya terjebak bersama orang-orang yang penuh kepalsuan.

Beberapa orang mungkin sangat enggan untuk turun dan berhenti naik bianglala. Namun beberapa orang lainnya mungkin sangat menanti-nantikan waktu penurunannya. Ini hanya sebagian kecil dari kemungkinan rasa yang ada. Ada begitu banyak rasa yang akan datang dan begitu banyak cerita yang akan terukir.

Bianglala adalah ciptaan manusia yang diperuntukkan untuk manusia. Sebagai hiburan, bianglala selalu hadir di tempat-tempat yang ceria. Sebagai hasil dari penciptaan manusia, kinerjanya tidak selalu sempurna. Terkadang ada kendala, ada masalah, bahkan bisa saja ada kecelakaan fatal terjadi karenanya. Tidak ada yang pernah tahu. Meski sudah dirancang sebaik mungkin dan dengan teknologi secanggih apapun, kendala akan selalu ada. Baik itu dalam intensitas rendah maupun tinggi dan berisiko fatal ataupun tidak.

Bukankah hidup juga begitu? Ketika rencana bahkan sudah disiapkan sematang mungkin. Pasti ada saja kendala yang datang. Karena rencana adalah ciptaan manusia.

Tapi bukankah bianglala terlihat sangat indah dan menyenangkan? Dengan kelap-kelip lampunya ketika malam. Suasana romantis tercipta untuk menghangatkan keadaan. Serta putarannya yang lembut membuat waktu seolah-olah bergerak lebih lamban dari biasanya.

Meski sebagian orang takut akan ketinggian. Tapi bianglala menyuguhkan tempat yang aman dan tertutup. Sehingga memungkinkan penumpangnya untuk merasa lebih tenang. Bahkan hanya dengan melihatnya, menaiki bianglala menjadi impian yang idam-idamkan. Bagi mereka yang pernah menaikinya, justru banyak yang ketagihan.

Begitulah bianglala bekerja, dengan kelembutannya yang berkharisma. Serta sekian juta hikmah dan rasa yang tercipta di dalamnya.


Terimakasih sudah datang dan membaca.

Jangan lupa bahagia!

Comments