My Coffee Gets Cold

Ada masa di mana kita mulai menyadari bahwa semua hal berubah dengan cepat. Waktu berlalu, manusia berubah, scene kehidupan berganti, dan siklus kehidupan terus berputar. 

Ada masa di mana kita diminta untuk mengerti, menikmati setiap hal yang terjadi, dan menganggap masalah sebagai bagian dari kehidupan. 

Aku lagi berada di fase menerima. Menerima setiap hal menyebalkan yang terjadi dan terlihat dalam hidup. Udah satu tahun, dan sekarang udah ga ada lagi hal yang begitu menyebalkan...maupun istimewa. Semua hal udah jadi 'biasa'. 

Terinspirasi dari buku "Before the coffee gets cold", sebuah pernyataan menarik dari buku ini adalah “When you go back, no matter how hard you try, the present won’t change.” 

Orang-orang selalu menganggap bahwa ketika mereka bisa kembali ke masa lalu, memperbaiki kesalahannya, maka masa depan berubah. 

Kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan dan mengubah masa depan nyatanya hanya menjadi obsesi belaka. Masa depan atau apapun yang terjadi sekarang tidak akan pernah berubah. 

Lalu sebuah kalimat muncul di kepalaku, "my coffee gets cold."

Entah kenapa kalimat ini terdengar begitu menarik. Kalimat ini muncul setelah aku melihat kopiku mendingin karena diminum begitu lama. Padahal begitu enak ketika ia hangat, lalu terasa berbeda ketika sudah dingin. Tapi apa boleh buat, dia udah dingin..

Aku selalu beranggapan bahwa semesta memang telah mendesain setiap rangkaian peristiwa dengan begitu kompleks. Ada berbagai jalan berbeda yang bisa diambil manusia, meski tetap akan berujung di tempat yang sama. 

Aku punya temen yang setiap dia mengalami kegagalan, dia bakal bilang, 'andai aku berusaha sedikit lebih keras lagi, aku pasti bisa mendapatkannya.' Aku suka sama semangatnya, tapi hal itu bertolak belakang dengan perspektifku.

Aku selalu memandang kegagalan sebagai jalan buntu, yang berarti untuk sampai ke tujuanku, aku harus putar balik dan mencari jalan yang tepat, bukannya diam dan duduk meratapi jalan buntu itu. 

Dari sini aku juga belajar untuk selalu membuat ekspetasi seminimal mungkin. Dari buku "Everything is F*cked", Mark Manson mengingatkan kita untuk berekspetasilah sewajarnya. Sulit banget rasanya untuk ga mengharapkan apapun. Tapi berharaplah sewajarnya, atau semampunya. Kenapa kita harus repot-repot mengharapkan sesuatu yang sekiranya mustahil atau sulit didapatkan.

Bersikap biasa saja akan membuat kita lebih menghargai banyak hal baik terjadi dan membuat kita ga perlu meratapi dan larut dalam sedih ketika hal buruk datang. 

Menurunkan ekspetasi adalah langkah yang aku pilih untuk akhirnya bisa menerima apapun yang terjadi. Sekarang dengan kalimat baruku, "my coffee gets cold", penerimaan terasa lebih menarik.

Ibaratnya kalau di Bahasa Indonesia itu kita punya peribahasa, "Nasi udah jadi bubur."

Kalau bahasa sederhananya, "yaudah mau gimana lagi."

Atau dalam Bahasa Spanyol disebut, "Que sera sera"

So, apapun yang terjadi, yaudah sih..biarin aja. The coffee gets cold!!


Comments