#4 Kenapa masih kamu?

Sebenarnya, sudah berapa banyak cinta yang pernah saling kita beri? Kenapa sejak bertahun-tahun berlalu bahkan hingga hari ini, masih saja kamu tokoh utamanya. Aku ingin menuliskan kisah baru dan benar-benar menutup yang lama. 

Membencimu bukanlah pilihan. Meski orang-orang berkata bahwa itu adalah tercepat melupakanmu, tapi aku takkan pernah memilihnya. Mengapa aku harus membenci orang yang pernah aku kasihi?

Tak bisakah kau pergi? Setidaknya dari benakku.

Tak bisakah kau menyingkir? Setidaknya dari jalan hidupku. 

Jangan berdiri di tengah jalan, aku ingin melewatinya. Aku ingin menuju tempat baru.

Atau ini hanya ilusiku saja? Padahal sesungguhnya kamu sudah tak pernah disana sejak dua yang lalu. 

Benarkah hanya aku yang menggila? Setelah semua rasa habis pada orang lama, bagaimana caranya aku memberi pada orang yang baru?

Benarkah ini adalah masalahku dan tak ada kaitannya denganmu?


Tidak lagi menghabiskan waktu bersamamu adalah hal yang sangat ini aku syukuri saat ini. Aku bisa mengeksplor lebih banyak hal dan menghabiskan waktu untuk mencari tahu apa yang kusuka dan apa yang kubisa. 

Tapi tanpamu, aku selalu merasa sepi, merasa tak berkawan. Selalu mencari-cari kemanakah kawan yang selalu bersamaku? 

Tanpamu, semua tempat di bumi itu sepi. Aku tak peduli seberapa banyak manusia di bumi. Tak mendengar seberapa banyak manusia bersorak. Yang aku tahu, aku tak pernah mendengar kabar tentangmu. Tak pernah mendengar suaramu. Dan tak pernah melihatmu di dunia yang sempit ini. Mungkinkah kita memang tidak ditakdirkan bersama, bahkan untuk sekedar menjadi kawan biasa?


Comments