#5 Masih sama

Andai aku bisa memutar waktu. Aku ingin menjadi lebih baik. Aku ingin menyimpan semua rasa dan perasaanku. Aku ingin mampu mengendalikan emosiku, sehingga aku tak perlu mengatakannya padamu. Sehingga aku tak perlu merasa bersalah. Sehingga aku merasa bahwa kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama saja. Sehingga kita mungkin masih bisa berteman saat ini.

Aku tidak suka kehilangan teman. Tapi hubungan, membuatku kehilangan keduanya. Aku kehilanganmu sebagai teman dan kekasih. Dan aku merasa kesepian sebab memiliki musuh yang pernah mencintai dan kucintai. Sebab semua perasaan telah tertuang padamu dengan tulus, lantas bagaimana perasaan tersebut harus melanjutkan jalannya seperti tidak ada apapun sebelum. Bagaimana mungkin bisa berpura-pura tidak tahu setelah semua suka duka kita lewati bersama?

Aku letih berkata-kata. Kaupun letih menjawabnya. Kita benar-benar asing...

Aku hanya iri kepada mereka yang masih bisa berbicara santai dengan kekasih lamanya. Bagaimana dengan aku yang sekarang bahkan tidak pernah kau anggap ada dalam hidupmu?

Lagi-lagi, jika aku bisa memutar waktu. Aku akan bersikap baik. Sebaik-baiknya aku yang tak bisa kau temukan keburukannya. Aku hanya ingin berteman, itu saja. Aku tidak suka kehilangan siapapun dalam hidupku. Aku tidak suka memutuskan hubungan silaturahmi dengan seseorang yang pernah menjadi penting dan berharga dalam hidupku. 

Meski terkadang aku juga membenci sikap ini. Bagaimana aku bisa memaksakan perasaan dan kehendakku terhadap seseorang? ketika tidak ada satu manusiapun yang bisa mengendalikan manusia lainnya. Tidakkah kau tau bahwa aku sangat menderita saat ini? Aku memiliki banyak teman, tapi aku merasa tak punya sama sekali. Berkatmu.

Entah aku harus menyesal atau berterima kasih atas porak-poranda yang telah kau buat dalam hidupku. Aku merasa buruk tapi menjadi sosok yang lebih baik bagi orang-orang. Mereka bilang kepribadianku sangatlah jauh membaik daripada dulu. Aku tidak tau. Padahal aku merasa sama saja, perasaanku masih sama. Aku masih sering galau. Aku masih sering salah dalam mengambil keputusan. Aku tidak sebaik yang mereka pikirkan. Tapi terima kasih Tuhan telah menutup aib dan keburukanku. 

Comments